Baju bodo dan Tari Padduppa Dengan Ribuan Dukungan Mengalir”Mengantar Syakirah Melaju Top 13 DA7 Indosiar

PELOPORNEWS.INFO,JAKARTA – Perjalanan Andi Syaqirah dalam kontes Dangdut Academy (DA) 7 Indosiar kian bersinar.
Dara asal Dua Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan itu berhasil menembus Top 13 besar, pada penampilan di studio Indosiar, Selasa (23/09/2025) kemarin.
Sebuah pencapaian yang langsung disambut meriah oleh keluarga, pemerintah daerah, komunitas pecinta dangdut, hingga masyarakat luas se-Nusantara.
Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan putri daerahnya tersebut.
Iapun terus menitipkan pada Koordinator sekaligus motor penggerak Andi Syaqira Ilham Junaedy yang sejak awal masuk kontestan hingga saat ini terus membackup dan memotori dukungan masyarakat Indonesia sejauh ini.
Menurutnya, keberhasilan Syaqirah adalah bukti nyata bahwa bakat dan potensi anak muda Sidrap mampu bersaing di panggung nasional.
“Kami sangat bangga. Syaqirah bukan hanya membawa nama Sidrap, tetapi juga mengharumkan Sulawesi Selatan di level nasional. Dukungan penuh tentu akan terus kita berikan,” tegas Bupati.
Dukungan Membeludak dari seluruh Penjuru Nusantara
Atmosfer dukungan kepada Syaqirah semakin terasa setelah diumumkan dirinya lolos ke babak 13 besar.
Ilham Junaedy, yang akrab disapa Kaka IJ, selaku Koordinator Umum Syaqira Lovers, menyebut antusiasme pendukung terus bertambah, bahkan meluas ke berbagai daerah di Indonesia.
Fenomena unik terjadi di studio Indosiar, Jakarta. Komunitas MARGOYA Tanru Tedong yang dipimpin Wa Senni yang juga salah satu tokoh perempuan di Dua Pitue Sidrap hadir langsung dengan membawa rombongan komunitasnya 45 orang pendukung.
Mereka tampil kompak mengenakan baju adat Bugis (Baju Bodo), hal itupun menjadi sorotan penonton sekaligus menambah nuansa budaya Sidrap di panggung nasional.
Tidak hanya itu, Wa Senni juga secara simbolis memberikan saweran Rp5 juta tunai untuk mendukung perjuangan Syaqirah.
Hal aksi serupa juga dilakukan Novi Putri yang juga owner dari Cece Collections yang mengenakan baju bodo khas Bugis, menambah semarak dukungan Syaqira di dalam studio Indosiar.
Dukungan dari Kalangan Pelajar hingga Pemerintah Desa
Tak hanya komunitas, dukungan lain juga datang dari dunia pendidikan. Grup tari SMPN 1 Dua Pitue Sidrap yang merupakan rekan sekolah Syaqirah, ikut tampil memberi semangat dengan dipandu guru mereka, A. Rukyah Rochul.
Iapun menjadi sorotan utama tatkala ia tampil dengan budaya etnis Bugis tarian Paduppa. Tarian ini merupakan salah satu budaya adat Sulawesi Selatan jika menyambut tamu terhormat atau tamu kerajaan pada masa lalu.
Kehadiran pejabat pemerintahan juga menegaskan besarnya dukungan resmi dari daerah.
Sejumlah kepala desa hadir, di antaranya Kades Kalosi Abd Malik, Kades Lainungan Andi Haruna, Kades Bapangi Hj.Rusnah, serta Kades Sipodeceng.
Mereka datang bersama Kadis PMD Sidrap dan jajarannya atas mandat langsung dari Bupati Sidrap.
Syaqirah Jadi Simbol Kebanggaan Daerah
Menurut Rudi Hartono, pemerhati pemuda Sidrap yang ikut mendampingi Kaka IJ, dukungan yang begitu masif menunjukkan bahwa Syaqirah bukan sekadar peserta ajang pencarian bakat. Ia kini menjadi simbol kebanggaan dan persatuan masyarakat Sidrap.
“Di balik suara emasnya, Syaqirah mengikat persaudaraan dan solidaritas. Semua kalangan, dari pejabat, komunitas, pelajar, hingga perantau, bersatu untuk mendukungnya. Ini adalah energi luar biasa,” kata Rudi.
Keberhasilan Andi Syaqirah menembus Top 13 DA7 Indosiar bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga representasi kuat dari identitas budaya Bugis-Makassar yang kini tampil di panggung nasional.
Kehadiran pendukung dengan baju adat Bodo menegaskan bahwa musik dangdut dapat menjadi wadah diplomasi budaya, memperlihatkan kearifan lokal Sidrap kepada Indonesia.
Fenomena ini sekaligus membuka ruang baru bagi generasi muda Sidrap. Syaqirah bukan hanya penyanyi pendatang baru di dunia dangdut, tetapi juga inspirasi anak daerah yang berani bermimpi besar.
Dukungan massif yang datang menunjukkan modal sosial Sidrap begitu kuat: solidaritas masyarakat, keterlibatan pemerintah, hingga kontribusi komunitas diaspora Sidrap di Jakarta.
Jika langkah ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin Syaqirah akan menjadi salah satu ikon musik dangdut tanah air yang lahir dari tanah Bugis. (*)