Tragedi Ponpes Al-Khoziny: 91 Nyawa Santri Belum Ditemukan, Tim SAR Didesak Bertindak Cepat !
SIDOARJO PELOPORNEWS – Tangis dan doa terus menggema di Buduran, Sidoarjo. Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut harapan puluhan keluarga. Hingga hari Kamis (3/10/2025), 91 santri dilaporkan masih hilang, tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang ambruk saat salat Ashar.
Lambatnya Evakuasi Picu Amarah Keluarga
“Anak saya di sana! Kami mohon, selamatkan mereka!” jerit seorang ibu dengan mata sembab. Desakan demi desakan dari para orang tua korban menggema di lokasi kejadian. Mereka menuntut tim SAR untuk bekerja lebih cepat dan efektif.
“Jangan hanya janji! Kami butuh tindakan nyata! Alat berat itu untuk apa kalau tidak digunakan?” teriak seorang ayah dengan nada geram. Kekecewaan terhadap lambatnya proses evakuasi semakin memuncak.
Pelopornews Investigasi: Ada Kelalaian?

Pelopornews melakukan investigasi mendalam di lokasi kejadian. Dugaan sementara, ambruknya bangunan disebabkan oleh proses pembangunan yang tidak sesuai standar. “Ada indikasi penggunaan material yang tidak berkualitas dan pengawasan yang lemah,” ujar sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya.
BNPB dan Basarnas: Data Korban Masih Simpang Siur!

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengakui bahwa data korban masih dinamis. Namun, pernyataan ini justru menambah kebingungan dan kekecewaan keluarga korban.
“Bagaimana mungkin data bisa simpang siur? Ini menyangkut nyawa anak-anak kami!” tegas salah satu keluarga korban dengan nada emosional.
Pelopornews Menuntut Keterbukaan dan Tanggung Jawab!

Pelopornews mendesak pihak terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan. Siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini? Mengapa pembangunan bisa berjalan tanpa izin? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan tuntas!
Kami Bersama Keluarga Korban!

Bersama keluarga korban Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan keadilan ditegakkan!





